Jumat, 15 Mei 2015

Masuknya Wali Songo Dalam Mempengaruhi Budaya Nusantara


Walisongo adalah simbol penyebaran Islam di Nusantara atau di Indoneia, terutama di Pulau Jawa. Peranan mereka sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga mempengaruhi kebudayaan masyarakat serta dakwah.
Walisongo berarti sembilan orang wali. Mereka adalah:  

  1. Maulana Malik Ibrahim
  2. Sunan Ampel
  3. Sunan Giri
  4. Sunan Bonang
  5. Sunan Dradjad
  6. Sunan Kalijaga
  7. Sunan Kudus
  8. Sunan Muria
  9. Sunan Gunung Jati

Kesemua wali ini tidak hidup dalam waktu yang sama tetapi mereka mempunyai kaitan rapat seperti hubungan darah dan juga diantaranya adalah mempunyai hubungan guru dan murid.
Sejarah walisongo berkaitan dengan penyebaran Dakwah Islamiyah di Tanah Jawa. Sukses gemilang perjuangan para Wali ini tercatat dengan tinta emas. Dengan didukung penuh oleh kesultanan Demak Bintaro, agama Islam kemudian dianut oleh sebagian besar masyarakat jawa, mulai dari perkotaan, pedesaan dan pegunungan. Islam benar-benar menjadi agama yang mekar.
Para wali ini mendirikan Masjid, baik sebagai tempat ibadah maupun sebagai tempat mengajarkan agama atau berdakwah. Konon, mengajarkan agama di serambi masjid ini, merupakan lembaga pendidkan tertua di Jawa yang sifatnya lebih demokratis.
Pada masa awal perkembangan agama Islam, sistem seperti ini disebut “Gurukula”, yaitu seorang guru menyampaikan ajarannya kepada murid yang duduk didepannya, sifatnya tidak masal bahkan rahasia seperti yang dilakukan oleh Syekh Siti Jenar. Selain prinsip-prinsip keimanan dalam Islam, Ibadah, masalah moral juga diajarkan ilmu-ilmu kanuragan, kekebalan, dan bela diri.
Sebenarnya Walisongo adalah nama satu dewan dakwah atau dewan mubaligh. Apabila ada salah seorang wali tersebut pergi atau wafat maka akan segera diganti oleh wali lainnya. Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh kain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajan Islam di Pulau Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat “Sembilan Wali” ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.
Kesembilan wali ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa pada abad ke-15. Adapun peranan Walisongo dalam penyebaran agama Islam antara lain: 

  1. Sebagai pelopor penyebarluasan agama Islam kepada masyarakat yang belum banyak mengenal ajaran Islam didaerahnya masing-masing.
  2. Sebagai para pejuang yang gigih dalam membela dan mengembangkan agama Islam dimasa hidupnya.
  3.  Sebagai orang-orang yang ahli dibidang agama Islam.
  4. Sebagai orang yang dekat dengan Allah SWT karena terus-menerus beribadah kepada-Nya, sehingga memiliki kemampuan yang lebih.
  5. Sebagai pemimpin agama Islam di daerah penyebarannya masing-masing, yang mempunya jumlah pengikut cukup banyak di kalangan masyarakat Islam.
  6. Sebagai guru agama Islam yang gigih mengajarkan agama Islam kepada para muridnya.
  7. Sebagai kiai yang menguasai ajaran agama Islam dengan cukup luas.
  8.  Sebagai tokoh masyarakat Islam yang disegani pada masa hidupnya. Berkat kepeloporan dan perjuangan wali sembilan itulah, maka agama Islam menyebar ke seluruh Pulau Jawa bahkan sampai keseluruh daerah di Nusantara.

Perubahan –perubahan yang ditimbulkan oleh Islam, baik dalam bidang politik, sosial dan peradaban adalah karena Islam selak agama yang telah mengajarkan tiga nulai baru antara lain:

  1. Islam mengajarkan adanya kehidupan akhirat yang berkesinambungan dengan kehidupan duniawi.
  2.  Islam mengajarkan pemeluknya bertanggunga jawab atas nasibnya sendiri diakhirat.
  3.  Islam mengajarkan aturan-aturan hidup bermasyarakat dan bernegara dalam cakrawala kehidupan solidaritas umat Islam di Indonesia.

Tiga nilai baru tersebut mendorong manusia untuk menetapkan tiga hal dasar, yaitu bagaimana hidup yang benar, berpikir dan mengamalkan dengam benar, dan bagaimana mengorganisasikan sesuatu dengan benar.

Banyak hikmah yang dapat kita jadikan Ibrah atau pelajaran dari perjalanan dakwah Walisongo. Beberapa hikmah yang dapat kita ambil dan kita teladani antara lain:

  • Walisongo terkenal sebagai para ulama yang mempunyai Ilmu pengetahuan yang tinggi, khususnya Ilmu agama Islam.
  •  Kecerdasan dan kesalehan para wali membuat mereka bukan hanya diterima sebagai ulama oleh masyarakat, tetapi mereka juga diterima ikut membangun pemerintahan.
  • Pendekatan dakwah melalui kesenian merupakan terobosan luar biasa bagi para Wali dalam berdakwah.


Tidak ada komentar :

Posting Komentar