Senin, 20 Oktober 2014
Label:
Ilmu Sosial Dasar
Tugas ISD III
Diposting oleh
Unknown
di
19.13
1. Kependudukan
Bangunan Liar di
Bantaran Rel Kereta Dibongkar
Puluhan bangunan liar yang berdiri di
sepanjang tepi rel kereta api,Prambanan,Seleman Daerah Istimewa Yogyakarta,
dibongkar. Pembongkaran ini dilakukan karena bangunan tersebut menyalahi
Undang-undang Perkeretaapian
Nomor 23 tahun 2007 tentang larangan mendirikan permukiman di sepanjang rel
kerata api.
Dari sisi keselamatan perjalanan kereta
api, bangunan-bangunan tersebut dapat menganggu perjalanan kereta api bahkan
mengancam keselamatan pengguna kereta api. Namun disisi lain, para pemukim yang
mendirikan bangunan di sepanjang rel kereta api tersebut juga terancam
keselamatannya dan di lain hal mereka juga kehilangan tempat tinggal. Bukan keinginan
atau kenyamanan mereka mendirikan pemukiman disana, masalah ekonomi lagi-lagi
menjadi alasan mengapa banyak orang mendirikan bangunan di sepanjang tepi rel
kereta api. Selain masalah ekonomi, angka kelahiran manusia di Indonesia sangat
tinggi mengakibatkan kepadatan penduduk.
Artinya mayarakat Indonesia semakin
banyak , berakibat pada persaingan
lapangan pekerjaan yang realitanya lapangan pekerjaan tidak seimbang dengan
banyaknya penduduk. Disamping itu juga kepadatan penduduk berakibat pada
meningkatnya tingkat kemiskinan karena susahnya mendapatkan pekerjaan, angka
kesehaatan masyarakat menurun, ketersediaan pangan suli, angka kecukupan gizi
memburuk, muncul wanah penyakit baru.
Untuk mengimbangi masalah peningkatan
jumlah penduduk yaitu :
1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja dengan meningkatnya
taraf hidup masyarakat diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang
akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan. Dengan
semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol,
maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan
keluarga berencana.
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi.
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk
rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara
jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan. Hal ini
untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan
laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar
tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.
Hal-hal yang perlu
dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :
1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi
jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan
mengurangi jumlah angka kelahiran.
2.
Menunda masa
perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
Sumber: https://id.berita.yahoo.com
2. Masyarakat
Warga Puri Cikeas
Ucapkan Terimakasih ke SBY
Kepulangan mantan
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di
sambut oleh warga Puri Cikeas,
Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri dengan haru.
Berdasarkan pantauan Sindonews di lapangan, tampak spanduk yang mengucapkan rasa harunya pada SBY. Seperti pada spanduk di depan pintu masuk Puri, terpampang spanduk tulisan "Welcome Home SBY".
Begitu juga di sepanjang jalan menuju kediaman SBY. Terpampang spanduk-spanduk lainnya dengan tulisan, "We Love SBY" dan "Terima kasih SBY, 10 Tahun Yang Membanggakan".
Begitu juga dengan salah seorang warga Puri Cikeas, Aulia Rivaldy (42) mengatakan, dirinya bangga akan pengabdian SBY selama menjabat sebagai Presiden.
Meskipin dia jarang bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut. Dia mengaku senang dan terharu menyaksikan SBY tersebut pulang di kediamannya dan disambut oleh ratusan warga di Cikeas.
"Pak SBY sampai di rumah antara pukul 17.30-17.00 WIB sore. Ramai, banyak warga malah ada anak sekolah juga. Beliau juga diberikan rangkain bunga oleh warga," ujarnya saat berbincang dengan Sindonews di depan Kediaman SBY, di Puri Cikeas, Senin (20/10/2014).
Pria yang mengaku tinggal di Kompleks Puri Cikeas itu menambahkan, warga yang menyambut bukan hanya dari kawasan Puri saja. Melainkan, terdapat juga warga dari luar Puri Ciekas yang datang menuju kediaman SBY hanya untuk bersalaman.
"Rombongan dari Bogor juga ada yang naik bus ke sini sore tadi. Terus ikut acara syukuran di kediaman Beliau," tutupnya.
Berdasarkan pantauan Sindonews di lapangan, tampak spanduk yang mengucapkan rasa harunya pada SBY. Seperti pada spanduk di depan pintu masuk Puri, terpampang spanduk tulisan "Welcome Home SBY".
Begitu juga di sepanjang jalan menuju kediaman SBY. Terpampang spanduk-spanduk lainnya dengan tulisan, "We Love SBY" dan "Terima kasih SBY, 10 Tahun Yang Membanggakan".
Begitu juga dengan salah seorang warga Puri Cikeas, Aulia Rivaldy (42) mengatakan, dirinya bangga akan pengabdian SBY selama menjabat sebagai Presiden.
Meskipin dia jarang bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut. Dia mengaku senang dan terharu menyaksikan SBY tersebut pulang di kediamannya dan disambut oleh ratusan warga di Cikeas.
"Pak SBY sampai di rumah antara pukul 17.30-17.00 WIB sore. Ramai, banyak warga malah ada anak sekolah juga. Beliau juga diberikan rangkain bunga oleh warga," ujarnya saat berbincang dengan Sindonews di depan Kediaman SBY, di Puri Cikeas, Senin (20/10/2014).
Pria yang mengaku tinggal di Kompleks Puri Cikeas itu menambahkan, warga yang menyambut bukan hanya dari kawasan Puri saja. Melainkan, terdapat juga warga dari luar Puri Ciekas yang datang menuju kediaman SBY hanya untuk bersalaman.
"Rombongan dari Bogor juga ada yang naik bus ke sini sore tadi. Terus ikut acara syukuran di kediaman Beliau," tutupnya.
Sumber: https://sindonews.com
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar